Acara puncak penutupan KKN di Desa Banjarsari misalnya, dihadiri oleh DPL, perwakilan pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat. Dalam sambutannya, perwakilan desa menyampaikan rasa terima kasihnya. "Mahasiswa KKN tidak hanya mengajari kami cara mengemas produk, tapi juga membangkitkan semangat kami untuk terus berinovasi," ungkap salah satu kepala desa. "Program-program mereka sangat membantu, terutama dalam pendampingan digitalisasi UMKM dan bimbingan belajar bagi anak-anak."
Selama satu bulan penuh, para mahasiswa telah mengaplikasikan ilmu mereka dalam berbagai program. Di bidang "Produktif", mereka berhasil meningkatkan kapasitas UMKM melalui pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Di sisi "Edukatif", mereka mengadakan kelas bimbingan belajar, penyuluhan kesehatan, dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Aspek "Kreatif" terwujud dalam program daur ulang limbah plastik menjadi kerajinan tangan, sementara di sisi "Aplikatif", mereka turut membantu pemetaan potensi desa dan sosialisasi program pemerintah.
Wakil Rektor Universitas Gresik, Dr. Taufiq Harris, M.Pd, dalam pidato penutupannya menyampaikan kebanggaannya. "Saya sangat mengapresiasi kerja keras kalian. Kalian telah membuktikan bahwa ilmu yang didapat di kampus bisa menjadi kekuatan untuk memajukan bangsa, dimulai dari desa," ujarnya. "Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi kalian untuk menjadi pemimpin masa depan yang peduli dan solutif."
Acara penutupan di setiap desa dan di Atrium Gresmall diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Pimpinan Universitas kepada perwakilan desa sebagai simbol jalinan persaudaraan. Para mahasiswa kembali ke kampus dengan membawa cerita dan pengalaman berharga, meninggalkan jejak "PEKA" yang diharapkan terus tumbuh dan berkembang di hati masyarakat desa. (Humas Unigres)